Minggu, 29 September 2013

Sang Khalilullah



“Wahai anakku” sapa Ibrahim suatu hari kepada anak sulungnya (pertama). “Aku melihat diriku dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, menurutmu ta’wil apakah yang dikehendaki Allah dalam mimpiku itu?” Ibrahim, Nabi yang mendapat gelar Ulul ‘Azmi ini bukan tanpa alas an kenapa dia bertanya mimpi yang menjadi bunga sekaligus firasat dalam tidurnya. Mustahi bagi orang pilihan Allah untuk tidak tahu apa yang dikehendaki-Nya ketika Allah mengisyaratkan sesuatu. Singkatnya nabi Ibrahim ingin tahu reaksi dan tanggapan dari Ismail sang putra, apakah dengan kabar itu ismail gemetar, takut sebagai pengecut atau taat karena tahu bahwa apa yang dimimpikan ayahnya tak lain adalah ilham dari Alah sebagai perintah kewajiban bagi dua insane tersebut.
Maka dengan tanpa keraguan sedikitpun, ismail mngiyakan dan membenarkan apa yang dilihat ayahnya.
Penuh keikhlasan, keridhoan, pasrah yang dilandasi dengan keimanan yang kokoh, itulah gambaran dari Nabi Ismail ketika mendapat ujian berupa kematian di tangan ayahnya sendiri dengan jalan ‘penyembelihan’. Sungguh mengerikan kalau hanya dipikirkan dengan logika, tapi memang agama islam masih memiliki sumber berpikir lain, yaitu keimanan mutlak dengan adanya hal-hal ghaib.
Maha Suci Allah yang telah mengatur semua drama itu dengan kekuasaan yang sarat dengan hikmah. Seketika itu saat Ibrahim sudah siap dengan pedang tajamnya, seraya menggeletakkan leher sang anak di atas paha untuk disembelih. Dan keajaiban Allah lah sedetik sebelum menggoreskan pedang tersebut ke leher ismail, Allah menggantikannya dengan seekor kambing jantan sebagai ganti sembelihan taid. Nabi Ibrahim pun lulus dari ujian hingga Allah menyematkan gelar baginya sebagai Khalilullah atau sahabat allah.
Sungguh tak akan disematkan gelar  Khalilullah kepada nabi Ibrahim, kalau saja dia tidak lulus dalam ujian keimanan yang panitia ujiannya tidak lain adalah Allah sendiri. Sekali lagi hanya dengan ikhlas, ridho dan pasrah. Ya, pasrah dengan usaha dan do’a atas apa pun nanti ketentuannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar