Rajab adalah bulan yang sangat mulia
dan merupakan awal dari rangkaian tiga bulan yang istimewa dan mulia. Yaitu
Rajab, Sya’ban, dan Ramadhan. Hadits mengenai keutamaan ketiga bulan itu pun
cukup banyak. Di antaranya dikatakan, “Sesungguhnya Rajab adalah bulan Allah
yang Agung. Kemuliaan dan keutamaannya tak tersaingi oleh bulan-bulan lainnya.
Di bulan ini diharamkan berperang dengan orang-orang kafir. Adapun Sya’ban, itu
adalah bulanku, sedang Ramadhan adalah bulan umatku. Maka barang siapa berpuasa
sehari saja di bulan Rajab, ia akan mendapatkan keridhaan Allah yang sangat
besar dan jauh dari kemurkaan-Nya, serta tertutup baginya salah satu pintu
neraka.”
Diriwayatkan dari Ibn Babawaih dengan
sanad yang mu’tabar dari Salim yang berkata, “Aku mendatangi Imam Ja’far
Ash-Shadiq di bulan Rajab, yang telah berlangsung beberapa hari. Saat
memandangku, ia berkata kepadaku, “Wahai salim, apakah kau telah berpuasa di
bulan ini?”
“Belum, wahai putra (keturunan
Rasulullah), jawabku.
Ia lalu berkata, “Kau telah
kehilangan pahala yang tak diketahui oleh siapa pun kadarnya kecuali Allah Azza
wa Jalla. Sesungguhnya bulan ini telah dipastikan kemuliaan bagi yang berpuasa
di dalamnya.”
Aku
berkata, “Wahai putra Rasulullah, jika aku berpuasa di hari selanjutnya,
apakah aku bias meraih sebagian dari ganjaran puasa di seluruh bulan ini?”
Ia menjawab, “Wahai Salim, barang
siapa berpuasa sehari saja di akhir bulan ini, ia diringankan dari kepedihan
sakaratul maut dan azab kubur. Barang siapa berpuasa dua hari di akhir bulan
ini, ia dibolehkan untuk tidak melalui shirath. Barang siapa berpuasa tiga hari
di akhir bulan ini, ia terhindar dari kesusahan Hari Akhir dan dijauhkan dari
Api Neraka.”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar